Ngegas! Faisal Basri Sebut Luhut Lebih Bahaya dari Virus Corona
Pernyatan Faisal Basri di Twitter yang menyebut Luhut Binsar Panjaitan Lebih Bahaya dari Virus Coroa |
Corona Indonesia Update - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri tampaknya tak mampu lagi membendung kekesalannya terhadap Luhut Binsar Pandjaitan. Walhasil, pada Jumat sore, 3 April 2020, Faisal melontarkan kritikan pedas untuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu.
"Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19," tulis Faisal Basri di akun Twitter-nya.
Faisal tak menjelaskan lebih rinci mengapa melontarkan kritikan itu. Namun, pada saat bersamaan, Faisal mengunggah sebuah link berita yang dari situs nasional yang berjudul "Luhut Sebut Virus Corona Tak Kuat dengan Cuaca Idonesia."
Menanggapi berita itu, Faisal menulis,"Ini sudah keterlaluan!!! Luhut Sebut Virus Corona tak kuat dengan Cuaca Indonesia."
Sejumlah netizen tampak terkejut dengan pernyataan Faisal Basri itu. Beberapa menyatakan mendukung pernyataan Faisal, meski beberapa lainnya membela Luhut.
"Tak banyak yg berani sama LBP. Selain @msaid_didu, satu lagi pak Faisal Basri," tulis seorang netizen.
Dalam berita itu, Luhut mengatakan dari hasil modelling, cuaca Indonesia di ekuator yang panas dan humidity tinggi maka Covid-19 tidak kuat bertahan.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat Indonesia untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan jaga jarak alias physical distancing. "Kalau jaga jarak tidak dilakukan ya kondisi itu tidak berarti," tutur Luhut. Karena itu, ia mengatakan penyebaran Corona di Tanah Air sangat bergantung kepada kedisiplinan masyarakat.
Imbauan lain yang digalakkan pemerintah adalah untuk menunda mudik. Kendati, Luhut menyadari masih ada saja warga yang memaksakan untuk mudik. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa warga yang mudik dari daerah zona merah berpotensi membawa penyakit ke kampung halaman.
"Hampir pasti bawa penyakit. Dan kalau bawa penyakit, di daerah bisa meninggal, bisa keluargamu. Makanya kami anjurkan tidak mudik," ujar Luhut. Untuk mencegah masyarakat mudik pun pemerintah berencana untuk menyalurkan bantuan sosial yang teknisnya akan dikaji oleh Kementerian Sosial dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jubir Luhut Tuntut Said Didu Minta Maaf
Sementara itu, Juru Bicara Luhut, Jodi Maherdi, meminta mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu meminta maaf kepada Luhut.
"Bila dalam 2x24 jam tidak minta maaf, kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," kata juru bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi, lewat keterangan pers tertulis kepada wartawan, Jumat (3/4/2020).
Video yang dipermasalahkan pihak Luhut adalah video yang diunggah di akun Said Didu, yakni bernama MSD, pada 27 Maret 2020. Video itu berjudul 'MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG'. Video itu berdurasi 22.44 menit.
Dalam video itu, Said Didu menyoroti persiapan pemindahan ibu kota negara (IKN) dan menghubungkannya dengan penanganan COVID-19. Said menilai pemerintah saat ini lebih mementingkan peninggalan monumental (legacy) berupa ibu kota baru di atas permasalahan lainnya.
Jodi Mahardi juga menyoroti Said yang mengatakan Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak 'mengganggu' dana untuk pembangunan IKN baru, dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.
"Saya ingin tegaskan bahwa tudingan yang disampaikan oleh Saudara Said Didu mengenai dana pembangunan IKN tersebut tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tidak pernah terjadi Menko Luhut menekan Bu Sri Mulyani terkait dana pembangunan IKN dan kami mempersilakan siapa saja untuk membuktikannya," kata Jodi.
Dia juga menyoroti perkataan Said yang dinilainya tendensius. Said menyebut Luhut hanya memikirkan 'uang, uang, dan uang'. Said berhadap Luhut ingat kembali pada Sapta Marga karena Luhut adalah purnawirawan TNI.
"Terlebih Saudara Said Didu ini membawa-bawa Sapta Marga, yang sangat dijunjung tinggi Menko Luhut hingga kini sebagai seorang purnawirawan jenderal. Tudingan tersebut sungguh menyedihkan dan sangat kami sayangkan bisa sampai keluar dari seorang terdidik seperti Saudara Said Didu," kata Jodi.[]
Komentar
Posting Komentar